3 Film Paling Berpengaruh di Dunia
1 THE GODFATHER (1972)
Sutradara: Francis Ford Copolla
Pemain: Marlon Brando, Al Pacino, James Caan, Robert Duvall
Oscar: best actor, best picture, best writing screenplay
Ketika Don Vito Corleone mulai memberikan kekuasaan pada Michael, drama
berdarah keluarga mafia muncul dengan berkelas, diisi kekerasan serta
pembunuhan, semuanya atas nama kepentingan. Walau menceritakan
karakter-karakter penjahat yang menghalalkan segala cara namun Coppola
berhasil menampilkan bahwa penjahat juga manusia yang punya perasaan dan
ketakutan. Kisah yang ada juga memiliki kedalaman serta kerumitan yang
membuatnya tetap memikat kapanpun ditonton. Kalau saja ini adalah film
aksi maka kedalaman ceritanya akan hilang dan berubah menjadi hiburan
biasa, justru drama dan dialog yang ada menjadi kekuatan film ini.
Cerita dibelakangnya…
Dibalik
setiap film besar ada cerita yang besar dibalik layarnya, khususnya
untuk film yang melambungkan Marlon Brando, Al Pacino dan Francis Ford
Coppola. Decade 70an sepertinya milik Coppolla dengan The Godfather, The
Godfather part II dan Apocalypse Now, berbagi dengan Martin Scorsese
dengan Taxi Driver.
Prosesnya benar-benar melelahkan, Coppola hampir
dipecat karena studio ingin Sergio Leone, studio lalu tak suka dengan
Marlon Brando, kelompok keturunan Italia di Amerika yang mengancam akan
memboikot film ini, kelompok penyayang binatang yang mengecam adegan
potong kepala kuda yang mengerikan bahkan mafia asli yang diinta sebagai
penasehat dalam film ini. Tapi film ini tetap saja klasik dan
legendaris, menduduki puncak film-film terbaik versi manapun selama 30
tahun terakhir.
Studio lalu ingin Robert Redford memerankan Michael
Corleone, tapi Copolla ingin actor hijau yang belum terkenal, Al Pacino,
pilihan yang ditentang oleh studio. Al Pacino akhirnya diijinkan untuk
bermain setelah Copolla mengancam akan mogok dari produksi film ini.
Faktanya…
Al
Pacino, James Caan, dan Diane Keaton masing-masing menerima US$ 35,000,
Robert Duvall mendapat US$36,000 untuk enam minggu syuting dan Marlon
Brando mendapatkan US$ 50,000 plus biaya mingguan US$1,000 plus 5%
keuntungan film. Brando mendapat uang lebih banyak padahal dia termasuk
actor yang sulit bekerjasama dengan kru, menolak menghapal naskah, dan
hanya mau membacanya dari karton besar.
2 GONE WITH THE WIND (1939)
Sutradara: Victor Fleming
Pemain: Clark Gable, Vivien Leigh, Leslie Howard
Oscar: Best actress in leading role, best actress in supporting role,
best art direction, best cinematography color, best director, best film
editing, best writing screenplay, best picture.
Tentang keadaan Amerika Serikat ketika perang saudara. Scarlett O'Hara,
tokoh wanita cantik yang egois jatuh cinta pada Ashley Wilkes tapi
Ashley malah menikah dengan Melanie Hamilton. Kemudian muncul Rhett
Butler yang sama-sama sinis dan egois tapi Scarlett tak mudah ditaklukan
dan kisah cinta ini semakin membuktikan kekuatan akting Clark dan
Vivien.
Kisah ini bisa dibagi dua, pertama adalah periode perang
saudara setelah Abraham Lincoln terpilih dan bagian kedua adalah akhir
perang saudara. Durasinya yang panjang bisa membuat anda kelelahan
menontonnya. Namun durasi itu mampu menampilkan perubahan karakter
Scarlett dari wanita manja menjadi sosok wanita yang mandiri.
Cerita dibelakangnya...
Sebagai
sebuah film legendaris, tak hanya kostum dan dramanya memikat, namun
film ini berhasil menampilkan suatu masa dimana gaya hidup Amerika
bagian selatan digambarkan, masa yang sudah tidak ada lagi pasca perang
saudara.
Selain dua pemeran utama, Hattie McDaniel, aktris kulit
hitam yang memerankan pelayan mampu mencuri perhatian bahkan pada
zamannya mampu menembus stereotipe karakter yang diperankan oleh orang
kulit hitam.
Faktanya...
Gone With The Wind adalah novel buah
karya Margaret Mitchell yang pertama kali dipublikasikan pada tahun 1936
dan berhasil memperoleh Pulitzer pada 1937. novel ini merupakan
satu-satunya buku yang pernah dibuat oleh Margaret Mitchell semasa
hidupnya, namun menjadi salah satu novel Amerika paling laris.
3 LAWRENCE OF ARABIA (1962)
Sutradara: David Lean
Pemain: Peter O'Toole, Omar Sharif, Alec Guinness, Anthony Quinn
Oscar: best director, best art direction, best cinematography, best film editing, best music, best sound, best picture
Kisah
Letkol Thomas Lawrence (Peter O'Toole) yang terlibat sejarah dunia
Arab, khususnya revolusi Arab tahun 1916 – 1918. selain hal ini
dimunculkan pula konflik emosional Lawrence yang melihat kekejaman
perang serta pencarian identitas dirinya dan kesetiannya yang terbelah
antara Inggris dan kawan-kawan barunya di Arab. Lawrence belajar banyak
hal, kebiasaan orang Arab hingga politik mereka, menjadikannya tokoh
penting dalam sejarah Arab.
Cerita dibelakangnya…
Aslinya pria
kelahiran tahun 1888 ini tak setampan dan setinggi Peter O'Toole dan
petualangannya menarik perhatian public ketika ditulis oleh jurnalis
Lowell Thomas serta buku yang dia tulis sendiri, Seven Pillars of
Wisdom. Petualang ini tewas pada usia 46 tahun karena kecelakaan motor.
Faktanya…
Raja
Hussein dari Yordania berbaik hati meminjamkan seluruh brigade
tentaranya sebagai figuran film, sehingga tentara dalam film ini
diperankan oleh tentara asli. Raja Hussein sendiri sering mengunjungi
lokasi syuting dan jatuh cinta pada sekretaris Inggris, Antoinette
Gardiner, yang menjadi istri keduanya tahun 1962.
Syuting yang
melelahkan dilakukan di Maroko, Yordania, dan Spanyol. Syuting di
Yordania harus dipindahkan ke Spanyol karena kru banyak yang sakit dan
biaya membengkak.
Dalam adegan penyerangan Aqaba yang di shot di
Spanyol, kru mendirikan 300 bangunan yang berdasarkan penampilan kota
Aqaba asli tahun 1917. suasana yang bersahabat di Yordania tak ditemukan
di Maroko, figuran tentaranya tak sabaran dan tidak mau menuruti
perintah. Hasilnya mendulang banyak pujian. Dengan durasi yang amat
panjang, tak ada satupun aktris wanita muncul.
Sumber http://kask.us/5795995